RSS

Galunggung dan Pesonamu

Ini adalah perjalananku tentang petualangan, tentang kesendirian dalam bercengkrama dengan alam, dengan keindahan Indonesia. Kesendirian memang terkadang kita butuhkan, menikmati perjalanan dengan menemukan hal - hal yang baru. Tapi perjalanan akan tetap indah jika dengan seseorang yang berarti dalam hidup kita, perjalanan tentang menikmati alam, perjalanan tentang berpetualang.

Malam itu tepat pukul 22:00, aku tiba di terminal Kp. Rambutan Jakarta setelah melakukan perjalanan kurang lebih 1 jam dari terminal Bekasi. Hari ini adalah malam akhir pekan, dan inilah yang akan selalu kalian temui di terminal ini disetiap malam akhir pekan. Sekelompok orang dari berbagai kota di Jakarta dengan Cariel di pundaknya memadati kawasan terminal ini di bagian bus antar kota. Terminal ini memang menjadi tempat strategis untuk menjadi titik point bagi para backpacker atau pendaki di daerah Jakarta dan sekitarnya. Tujuan dari meraka kebanyakan adalah ke Garut, Garut memang telah menjadi destinasi utama untuk orang - orang di daerah Jakarta khususnya. Selain jarak yang tidak terlalu jauh, Garut memang memiliki beberapa pilihan untuk para pendaki dengan 3 Gunung favoritnya. Gunung Cikuray, Gunung Guntur dan Gunung Papandayan. 

Aku hanya dengan daypack 35 L, karena tujuanku kali ini bukan tentang ketinggian. Kali ini aku akan explore Tasikmalaya, Gunung Galunggung dan Kampung Naga menjadi destinasi yang harus aku kunjungi didaerah ini. Pukul 23:00 bus yang aku tumpangi mulai meninggalkan terminal, cukup penuh dengan penumpang bus yang aku tumpangi. Aku duduk diseet sebelah kiri tepat disamping jendela, urutan no. 5 dari depan. 

Sepanjang perjalanan aku habiskan waktuku dengan bobo cantik, karena memang tidak ada pemandangan yang bisa aku nikmati dalam perjalanan malam ini.

Menjelang Shubuh, aku sampai di terminal Tasikmalaya. Aku bergegas menuju Masjid terdekat dari terminal, terlihat keadaanya diterminal ini masih sangat sepi, belum ada aktifitas apapun.

Aku menghabiskan waktu di teras Masjid, menunggu hingga matahari mulai terbit. Pukul 07:00 aku berangkat menuju Gunung Galunggung, cukup dengan satu kali naik angkutan umum dari terminal untuk menuju pos registrasi Gunung Galunggung. Satu jam perjalanan waktu yang dibutuhkan untuk sampai di gerbang menuju Gunung Galunggung, sesampainya disana aku segera membeli tiket masuk untuk memasuki kawasan Gunung Galunggung. Banyak jasa ojek yang menawarkan untuk sampai Gunung Galunggung, tapi aku menolaknya. Aku ingin menikmati kawasan Gunung Galunggung dengan berjalan kaki, menikmati hutan sepanjang perjalanannya. Aku berjalan sendiri, tak ada seorangpun di depan ataupun dibelakangku. Hanya sesekali beberapa pengunjung yang berdatangan dengan menggunakan kendaraan bermotor. Ditengah perjalanan hujan mulai turun, walaupun tidak begitu deras tapi cukup membuat pakaian luarku basah. Jalanan beraspal yang aku lewati mulai basah karena guyuran hujan, aku pun tetap melanjutkan perjalananku karena memang tak ada tempat berteduh sepanjang perjalanan yang telah aku lewati. Jalanan dengan pepohonan yang rimbun disebelah kanan dan kiri semakin sunyi, hanya sesekali aku dapatkan suara ribut beberapa monyet yang saling bergelantungan diatas pohon.

Jalan menuju Gunung Galunggung

Satu setengah jam tak terasa telah berlalu, sampailah aku di tangga untuk menuju puncak Gunung Galunggung. Gunung yang berketinggian 2.168 Mdpl memiliki sebuah danau berwarna hijau didasar kawahnya, terlihat juga nan jauh di bawah tebing sebuah mushola. Untuk mencapai puncak Gunung Galunggung aku harus melewati 620 anak tangga. Sesampainya diatas tampaklah sebuah kawah yang sangat luas dengan danau ditepinya. Tebing - tebing menjulang tinggi mengelilingi gunung ini, diselimuti kabut yang sangat tebal.

View Kawasan hutan Gunung Galunggung

Walaupun berselimut kabut, keindahan Gunung Galunggung tetap memberikan kesan tersendiri. Aku mencoba menuruni kawah menuju danau, memutar dari arah yang berlawanan mengelilingi kawah tersebut. Turun dengan jalanan berpasir, setelah sampai bawah aku menyusuri danau sambil menikmati udara yang begitu sejuk. Dipinggiran danau terlihat beberapa orang sedang memancing, entah ikan apa yang dia pancing, yang jelas banyak ikan di danau tersebut menurut warga setempat. Dari dasar kawah ini, terlihat tebing - tebing menjulang tinggi. Indah, sangat indah...


Dalam pesona keindahanmu, kuabadikan dalam album perjalananku. Kubanggakan bahwa aku pernah bercengkrama dengan kesejukan udaramu, melangkahkan kakiku, berjalan meninggalkan jejak - jejakku.

Menikmati Udara di Kawah Gunung Galunggung




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar