RSS

Pagi itu cuaca gerimis dengan awan kelabu ketika kita sampai di pelabuhan Kali Adem, Muara Angke. Tempat bersandarnya kapal - kapal fery dan kapal cepat yang disediakan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dengan berbagai tujuan ke Kepulauan Seribu.
Sebagian besar kapal - kapal disini adalah kapal berpenumpang dan sebagian besar penumpang kapal disini adalah para pelancong dari berbagai daerah untuk menyeberang ke destinasi terbaik di kepulauan seribu. Pelabuhan disini cukup tertata rapi dengan fasilitas yang memadai untuk para pengunjung yang mau menyeberang ke kepulauan seribu, dari tempat parkir yang luas, toilet, mushola dan ruang tunggu. Semua kapal penyeberangan disini dibawah tanggung jawab Dinas perhubungan, sehingga prosedur keselamatan menjadi prioritas utama dalam melayani penumpang yang ingin berkunjung ke kepulauan seribu.

Kali ini aku ingin menikmati jernihnya pantai perawan di Pulau pari. Aku bersama teman - teman sekantorku ingin menikmati keindahan pulau pari dengan pantai perawannya yang menawan. Butuh waktu 2 jam kapal yang kami tumpangi untuk sampai di pelabuhan pulau pari dengan menggunakan kapal ferry tradisoional. Kapal kami berangkat pukul 08:00, dengan kecepatan yang lumayan kapal kami membelah ombak lautan kepulauan seribu. Dalam perjalanan kami menikmati desiran ombak dan angin laut yang sejuk, perlahan awan mulai membiru dan sang surya pun menghangatkan perjalanan kami.

2 jam berlalu dan tidak terasa kapal yang kami tumpangi akan bersandar di dermaga pulau pari. Cuaca disini sangat cerah dengan hiasan awan putih di balik langit yang biru, angin bersemilir sejuk membasuh wajah kami yang lelah dalam perjalanan. Sesampainya di dermaga, aku langsung disambut dengan guide lokal yang sebelumnya telah aku booking untuk menemani kami menjelajah keindahan terumbu karang dan ikan - ikan di pulau pari. Kami langsung diajak menuju home stay yang telah disediakan tak jauh dari dermaga. Di home stay kami langsung disambut dengan makanan dan berbagai macam minuman, karena keadaan lelah dan lapar tanpa malu kami serbu asupan makanan yang menggoda perut kami yang sedang kelaparan.

Setelah sholat Dzuhur kami segera bersiap - siap untuk menikmati terumbu karang dan berenang bersama ikan dengan snorkling. 


Pagi itu cuaca sangat cerah dengan awan putih yang menghiasi birunya langit diatas pantai perawan. Aku bersama teman - teman berjalan menyusuri pantai perawan menikmati kehangatan sang surya dan kesejukan angin yang bersemilir. Terlihat bening dan jernihnya air laut dipesisir panti perawan dengan bayangan awan yang sedang berjalan. 

Terlihat beberapa sampan yang berdayung menyusuri dan membelah hutan mangrove, ada beberapa teman - teman kami yang menikmati paginya dengan bermain bola voli dengan lapangan pasir yang lembut. Disaat air laut sedang surut kita bisa menyusuri dengan berjalan diatas pasir yang putih tanpa berbasah - basahan. Dikejauhan terdengar gemuruh ombak yang memecah keheningan, sesekali terlihat burung - burung berkejaran dan mencari makan dengan memanfaatkan surutnya air laut tersebut. kami menikmati keindahan alam ini dibawah pepohonan yang rindang, duduk dilembutnya pasir pantai perawan dengan semilir angin yang sangat menyejukan. 

Menjelang siang, perlahan air laut mulai pasang. Menenggelamkan pasir dan pohon mangrove, terkadang angin terasa berdesir sangat kencang menyibak dedaunan yang ada di pantai perawan ini. Setelah air laut mulai pasang, kami segera melepas baju dan melepasakan segala hasrat di hati. berlari membelah pantai dan berenang dijernihnya pantai perawan. Airnya sangat jenih dan segar, dengan udara yang sangat cerah memberikan kesan tersendiri dalam menikmati alam. Kami melepas rasa lelah, melepas semua permasalahan yang ada. Kami menikmati dan sangat menikmati cumbuan jernihnya pantai perawan. Dengan berlari, melompat dan tenggelam. Kami lepas dan kami bebas.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar