Menikah itu bukan hanya tinggal bersama, memberi nafkah, mencukupi kebutuhan dan keperluanya tetapi hati dan perasaanya tidak ada sedikitpun. Hidup dalam ikatan pernikahan, namun tidak dalam ikatan perasaan.
Hidup dalam berumah tangga cenderung sekedar menunaikan kewajiban.
Hidup dalam berumah tangga cenderung sekedar menunaikan kewajiban.
Jika memang benar perasaan terbaik yang telah mengikat dalam pernikahan, niscaya saling mencintai dengan penuh kasih sayang akan sama - sama didapatkan, rasa saling peduli dan memperhatikan akan kita rasakan dan hari - hari pun akan selalu indah dan merasa nyaman. Disaat bersama akan selalu mendapatkan ketentraman jiwa lahir maupun batin dan disaat jauh akan merasakan rindu dan cemas. Itulah hakikat cinta yang sebenarnya, perasaan yang saling mengisi dan menyatu.
Tapi tidak dengan perasaan yang tidak saling menyatu, tidak ada sedikitpun rasa saling memiliki. Hidup dalam kepura - puraan, tanpa cinta, hampa, jenuh dan membosankan semua mengalir tanpa arti dan waktu berlalu begitu saja tanpa membekas menjadi kenangan. Dekatpun akan terasa asing, semua yang dilakukan hanya keterpaksaan dan keterpaksaan tidak akan pernah mendapatkan keberkahan.
Perasaan cinta yang penuh kasih sayang dan perhatian, rindu, mesra harusnya diberikan secara spesial untuk pasangan hidup. Hanya untuk dia saja, tidak ada yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar